apalah daya.
tinta telah tergores,
benci sudah tertanam.
memang nengapa kalau aku pergi?
fajar terbit sedihku tak juga sirna?
apa kau membangunkanku saat aku tersungkur?
letih rasanya,
bertanya ada angin dan tembok-tembok "Dimana Dia?"
apa kau tak rindu?
aku, hari, bersama, cerita, malu ,perih, sedih?
tidakkah?
mungkin benar apa kata pepatah,
setiap pertanyaan tak harus di jawab.
dan setiap kemungkinan tak kan jadi kenyataan.
apa salahku berharap? apa jiwaku harus mati untuk menghentikannya?
bahagialah kamu, Tuhan selalu ada buatku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar